Ekowisata

Pariwisata (tourism) atau kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multi dimensional serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerahn dan pengusaha. (UU 10/th 2009 tentang kepariwisataan). Pariwisata pada umumnbya dibagi menjadi  menjadi 6 jenis, yakni sebagai berikut;

Ekowisata adalah kegiatan perjalanan wisata yang dikemas secara professional, terlatih, dan memuat unsur pendidikan sebagai suatu sektor usaha ekonomi yang mempertimbangkan warisan budaya, partisipasi dan kesejahteraan penduduk lokal serta merupakan upaya konservasi sumberdaya  lingkungan (TIES (The International Ecotourism Society) , 2009). Dari pengetahuan terhadap motivasi ekowisata, maka prinsip utama ekowisata menurut Choy (1998:179), adalah meliputi:

  1. Lingkungan ekowisata haru bertumpu pada lingkungan alam dan budaya yang relatif belum tercemar atau terganggu.
  2. Masyarakat ekowisata harus dapat memberikan manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi langsung kepada masyarakat setempat.
  3. Pendidikan dan pengalaman ekowisata harus dapat meningkatkan pemahaman akan lingkungan alam dan budaya yang terkait, sambil berolah pengalaman yang mengesankan.
  4. Keberlanjutan ekowisata harus dapat memberikan sumbangan positif bagi keberlanjutan ekologi dan lingkungan tempat kegiatan, tidak merusak, tidak menurunkan mutu, baik jangka pendek dan jangka panjang
  5. Manajemen ekowisata harus dapat dikelola dengan cara yang bersifat menjamin daya hidup jangka panjang bagi lingkungan alam dan budaya yang terkait di daerah tempat kegiatan ekowisata, sambil menerapkan cara mengelola yang terbaik untuk menjamin kelangsungan hidup ekonominya.

Sebagai suatu upaya dalam meningkatan kesejahteraan masyarakat, operasional jasa ekowisata sangat efisien. Karakteristiknya adalah jumlah pengunjung rendah (Low Volume), pelayanan berkualitas (High Value Added), aspek manajemen mencangkup pemasaran yang spesifik menuju ekowisata, pasar ekowisata adalah pengunjung seluruh dunia yang menguasai teknologi informasi, dan ketrampilan dan layanan secara intensif mengandung layanan pendidikan terhadap lingkungan dan budaya serta keterlibatan penduduk lokal sebagai subjek pembelajaran konservasi lingkungan dan budaya.

Secara umum ekowisata memiliki komponen utama sebagai berikut:

  • Objek wisata (alam, sejarah dan kebudayaan)
  • Masyarakat setempat
  • Biro wisata atau travel
  • Infrastruktur (promosi, sarana dan prasarana bagi wisatawan)
  • Wisatawan

Idealnya ekowisata melibatkan pihak-pihak, seperti:

  • Pemerintah pusat dan daerah
  • Swasta (Biro wisata atau travel)
  • Lembaga atau organisasi lingkungan hidup
  • Masyarakat setempat

Menurut WWF Indonesia(2009), ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif komunitas. Pola ekowisata berbasis masyarakat mengakui hak masyarakat lokal dalam mengelola kegiatan wisata di kawasan yang mereka miliki secara adat ataupun sebagai pengelola. Ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, dan mengurangi kemiskinan, di mana penghasilan ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk turis, seperti fee pemandu; ongkos transportasi; homestay; menjual kerajinan, dll. Ekowisata membawa dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat yang pada akhirnya diharapkan akan mampu menumbuhkan jati diri dan rasa bangga antar penduduk setempat yang tumbuh akibat peningkatan kegiatan ekowisata.

Beberapa aspek kunci dalam ekowisata berbasis masyarakat adalah:

  1. Masyarakat membentuk panitia atau lembaga untuk pengelolaan kegiatan ekowisata di daerahnya, dengan dukungan dari pemerintah dan organisasi masyarakat (nilai partisipasi masyarakat dan edukasi).
  2. Prinsip local ownership (pengelolaan dan kepemilikan oleh masyarakat setempat) diterapkan sedapat mungkin terhadap sarana dan pra-sarana ekowisata, kawasan ekowisata, dll (nilai partisipasi masyarakat)
  3. Homestay menjadi pilihan utama untuk sarana akomodasi di lokasi wisata (nilai ekonomi dan edukasi)
  4. Pemandu adalah orang setempat (nilai partisipasi masyarakat)
  5. Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata menjadi tanggungjawab masyarakat setempat, termasuk penentuan biaya untuk wisatawan (nilai ekonomi dan wisata)

 

Leave a comment